Perkembangan zaman dan arus globalisasi di seluruh dunia banyak
mempengaruhi tata kehidupan dalam bermasyarakat. Kondisi serupa juga
terjadi pada gerakan Pramuka yang kian berkurang peminat dan terus
mengalami penurunan dalam beberapa dasawarsa terakhir.
"Kita
menyadari, dunia semakin sempit dan mengglobal. Batas-batas jarak
semakin dekat dan setiap perkembangan di belahan bumi lain dengan mudah
dapat kita dengar, kita baca dan kita lihat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY
menyampaikan hal ini saat memberi sambutan dalam upacara peringatan HUT
Pramuka ke-51 di di Lapangan Gajah Mada, Kompleks Taman Rekreasi
Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Senin (3/9).
Di tengah arus itu,
gerakan Pramuka menjadi cara untuk membentengi diri sekaligus
menciptakan peluang bagi bangsa dan negara. Maka, perlu upaya dan kerja
keras untuk menjadikannya sebagai solusi dalam menghadapi masalah oleh
pelajar, sekolah, masyarakat maupun lingkungan.
"Gerakan Pramuka
juga perlu terus ditingkatkan untuk mengasah ketrampilan, inovasi,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar generasi kita kini dan
mendatang memiliki daya saing yang tinggi. Gerakan Pramuka juga harus
terus dipupuk sebagai wadah bagi pembentukan nasionalisme dan
patriotisme kita," lanjut SBY.
Pemerintah juga telah berusaha
melakukan tranformasi dengan membuat peta jalan untuk menguatkan dan
mengakselerasi organisasi dalam 4 pondasi.
Pondasi-pondasi itu
antara lain, tumbuhnya sikap cinta tanah air, terpupuknya solidaritas
kemanusiaan, terbentuknya budaya (culture) kepramukaan dan terpatrinya
budaya ke-Indonesiaan yang warna-warni, berbeda-beda.
"Kita
ingin, pendidikan kepramukaan tidak tergerus oleh zaman, tetap berperan
besar dalam mencetak generasi muda yang unggul, berkarakter, berilmu,
berbudi pekerti, dan mencintai alam," paparnya.
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/sby-pramuka-jangan-sampai-tergerus-zaman.html
0 komentar:
Posting Komentar