Selasa, 15 Januari 2013

Pramuka Tidak Sekadar Bertepuk Tangan




 
         Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”, begitu bunyi darma kedua dari Dasa Darma Pramuka. Berbekal semangat itu, ratusan anggota praja muda karana dari Kabupaten Brebes dan Kota Tegal, Jawa Tengah, pun mencurahkan waktu dan kesempatan libur mereka untuk membantu masyarakat yang mudik ke kampung halaman.
Sekitar 600 anggota pramuka dari Kabupaten Brebes ikut mengamankan arus mudik Lebaran. Mereka ditempatkan di sejumlah posko pengamanan.
Mari kita menemui Laelatul Istiqomah (15), yang bersama teman-temannya berjaga di Pos Pintu Keluar Tol Pejagan. Laelatul, siswa kelas II SMK 1 Brebes, bersama tiga kawannya tampak sibuk menghitung jumlah kendaraan yang keluar dari pintu keluar Tol Pejagan pada H-2 Lebaran. Pas padat-padatnya.

Hitungan jumlah kendaraan dibutuhkan untuk melihat kepadatan arus mudik. Brebes sebagai kota perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi jalur paling padat dan macet karena selalu dilewati pemudik yang memilih jalur pantai utara Jawa.
Tuti Alawiyah (14) dan Sri Rahmayanti (13), siswa kelas I dan II SMP Negeri 3 Brebes, pun terlihat sibuk menunggu Posko pengamanan Arus Mudik di alun-alun Brebes. Mereka membantu pemudik bersepeda motor yang beristirahat karena pusing. Mereka menawarkan minyak angin dan obat.
Meskipun masih bersekolah lanjutan pertama, Tuti, Sri, dan kawan lain sangat cekatan membantu pemudik. Mereka membantu mengatur arus lalu lintas di pinggir jalan, serta membantu menyeberangkan warga setempat di tengah kepadatan.
”Orangtua saya bahkan memberi uang saku dan uang transpor dari rumah ke posko,” kata Tuti. Setiap hari, Tuti berangkat ke posko menggunakan angkot, dengan biaya Rp 2.000 sekali perjalanan. ”Kami bangga bisa membantu pemudik,” lanjutnya.
Kakak pembina yang ahli memijat, Tri Hartono (25), juga terlihat asyik di posko. Bagi dia, membantu menghilangkan lelah dan letih para pemudik merupakan kebanggaan yang tidak bisa diperoleh setiap orang. ”Namanya juga pramuka, harus siap membantu sesama,” tutur Tri.
Liburan hilang
Demi kesetiaan pada Dasa Darma Pramuka, para anggota pramuka penggalang dan penegak itu harus kehilangan waktu liburan.
Mereka menganggap hal itu adalah bakti yang selayaknya dilakukan pramuka. ”Ini sudah komitmen kami sebagai pramuka,” tutur Laelatul.
Para anggota Pramuka justru mendapat banyak pengalaman berharga dari kegiatan ini. Laelatul mengaku bisa lebih bersyukur karena dirinya tidak perlu bersusah payah menempuh perjalanan jarak jauh untuk berkumpul bersama keluarga.
Para anggota pramuka di Brebes tersebut mulai bergabung dengan posko sejak Jumat (27/8) hingga tiga hari setelah Lebaran.
Menurut Wasdiun dari bagian Humas Kwarcab Pramuka Brebes, anggota pramuka ini ditempatkan di sejumlah wilayah, seperti Losari, Ketanggungan, Bumiayu, Brebes, Pejagan, dan Jatibarang. Mereka juga membantu menata saf shalat Idul Fitri, serta membantu pengamanan pada sejumlah obyek wisata.
Di Kota Tegal, pramuka juga berbuat hal serupa. Sekitar 450 anggota pramuka menjadi bagian sejarah pengamanan arus mudik Lebaran 2011. Sebanyak 300 orang membantu pengamanan pada tujuh pos pengamanan Lebaran, sedangkan 150 orang lainnya mendirikan rest area atau area beristirahat bagi para pemudik, di halaman SMK Negeri 1 Tegal. Area beristirahat yang terletak di Jalan Dokter Sutomo itu menjadi jalur utama pemudik.
Di area beristirahat itu terdapat fasilitas tempat tidur lipat, kamar mandi, tenda untuk menginap, air minum, makanan buka puasa, dan tenaga pemijat yang berasal dari anggota pramuka.
Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan di Rest Area Pramuka Tegal Khaerul Umam, pembangunan area beristirahat tahun 2011 merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan pramuka Kota Tegal. Tahun-tahun sebelumnya, mereka juga mendirikan area beristirahat di lokasi yang sama.
Pramuka masa kini kerap dikritik karena sudah jauh berbeda dengan pramuka zaman dulu yang sangat militan. Akan tetapi, pramuka dari Brebes dan Tegal ini kali ini mampu membuktikan, menjadi pramuka tidak sekadar memenuhi kewajiban sekolah.
”Tepuk pramuuukaa...!”
Prok prok prok....
Ah, Pramuka tidak sekadar bisa bertepuk tangan, kok..!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews